Minggu, 31 Agustus 2014

Gejala Bronkitis, Penyebab dan Cara Pencegahan Bronchitis

Penyakit Bronchitis atau Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada pipa bronchial. Pipa bronchial ini berfungsi menyalurkan udara dari dan menuju jantung. Ada dua tipe penyakit bronkitis yaituBronchitis akut danBronchitis kronis.

Kondisi yang umum dari kondisi bronchitis akut sering kali berkembang dari pilek maupun infeksi pernapasan lainnya. Bronchitis akut biasanya membaik dalam beberapa hari tanpa menyisakan efek, meskipun anda dapat terus batuk dalam beberapa minggu.
Sedangkan bronchitis kronis adalah kondisi yang lebih serius, kondisi ini adalah iritasi atau peradangan secara konstan pada pipa bronchial dan sering disebabkan oleh kebiasaan merokok. Bagaimanapun jika anda memiliki kondisi bronchitis yang berulang, anda mungkin saja mengalami bronchitis kronis. Bronchitis kronis adalah satu dari kondisi terkait dengan chronic obstructive pulmonary disease (COPD).

Gejala Bronchitis Akut dan Kronis


Pengobatan untuk bronchitis difokuskan untuk meredakan gejala dan memudahkan jalan napas. Berikut ini beberapa gejala bronchitis akut dan kronis yang perlu Anda ketahui:

  • Batuk
  • Adanya lendir, baik yang tidak berwarna, putih atau berwarna kuning kehijauan
  • Napas pendek, yang memburuk bahkan saat mengerahkan sedikit tenaga
  • Napas sesak
  • Lelah
  • Demam ringan dan menggigil
  • Rasa tidak nyaman pada dada

Jika anda mengalami bronchitis akut, anda mungkin memiliki batuk yang tetap ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh. Bagaimanapun gejala bronchitis dapat membingungkan. Anda dapat tidak memiliki lendir ketika anda mengalami bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga orang tua mungkin tidak dapat mengetahuinya. Ada dapat mengalami bronchitis kronis tanpa mengalami bronchitis akut terlebih dahulu. Serta banyak perokok yang harus membersihkan lendir pada tenggorokannya pada pagi hari ketika bangun dari tidur, yang jika hal ini berlanjut lebih dari tiga bulan maka mungkin ia mengalami bronchitis kronis.

Jika anda mengalami bronchitis kronis, peradangan dalam jangka waktu lama menyebabkan pipa bronchila terluka dan memproduksi terlalu banyak lendir. Lama kelamaan dinding pipa bronchial akan menebal dan jalan napas anda dapat terluka. Tanda dan gejala bronchitis kronis juga dapat berupa:

  • Batuk yang memburuk pada pagi hari dan pada cuaca lembab
  • Sering mengalami infeksi pernapasan (seperti pilek dan flu) dengan batuk berdahak yang memburuk

Jika anda mengalami bronchitis kronis, anda dapat memiliki periode dimana tanda dan gejala akan memburuk. Pada saat itu anda dapat memiliki bronchitis akut yang berlapis baik karena bakteri maupun virus sebagai tambahan pada bronchitis kronis anda.

Penyebab & Faktor Risiko


Setelah kita mengenal gejalanya, kita juga harus mengetahui penyebab dan faktor resiko penyakit ini.

Penyebab Penyakit Bronchitis


Bronchitis akut.
Virus pilek sering menyebabkan bronchitis akut. Tetapi anda juga dapat mengalami bronchitis noninfeksi karena terkena asap rokok dan polutan lain seperti debu.

Bronchitis dapat juga terjadi ketika asam perut sering naik ke dalam esophagus, kondisi ini dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease (GERD). Dan pekerja yang terkena debu atau asap tertentu dapat mengalami bronchitis. Bronchitis akut umumnya hilang ketika tidak lagi terkena iritan.

Bronchitis kronis
Terkadang peradangan dan penebalan dinding pipa bronchial menjadi permanen –kondisi yang diketahui sebagai bronchitis kronis. Anda umumnya mempertimbangkan bahwa anda mengalami bronchitis kronis jika anda batuk setiap hari yang hilang seteah tiga bulan dalam setahun dalam dua tahun berturut.

Tidak seperti bronchitis akut, bronchitis kronis terus berlanjut dan merupakan penyakit yang serius. Merokok adalah penyebab yang paling besar, tetapi polusi udara dan debu atau gas beracun pada lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi pada penyakit ini.


Faktor risiko terkena Bronchitis


Faktor yang meningkatkan risiko terkena bronchitis antara lain:

  • Merokok. Rokok memang sumber dari berbagai macam penyakit. Karena itu, berhentilah merokok karena sangat merugikan kesehatan.
  • Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari sakit atau kondisi lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah
  • Kondisi dimana asam perut naik ke esophagus (gastroesophageal reflux disease)
  • Terkena iritan, seperti polusi, asap atau debu


Pencegahan Penyakit Bronchitis


Tindakan yang dapat membantu menurunkan risiko bronchitis dan melindungi paru-paru anda secara umum adalah:

  • Hindari merokok atau terkena asap rokok
  • Hindari mereka yang sedang sakit pilek atau flu
  • Cuci tangan anda secara teratur
  • Gunakan masker untuk mengurangi risiko infeksi


semoga membantu



Minggu, 17 Agustus 2014

THE LEGEND OF JAKA TARUB

One upon a time there was a man called Joko Tarub. He lived with his mother. His mother was a widow. They lived in a little village.
Joko Tarub was a lazy man. He never helped his mother do his farming. As usual Joko Tarub went to the forest to hunt for a deer. He liked hunting because he did not have any job. He spent hours in the forest hunting any animals if he could not find the deer.
At that time, there was no deer. That day was very hot. He tried to find a shelter to hide. Then he dicided to lie down under the shelter of his rice field on the hill. From here, he could see a beautiful view with a spring.
To his amazement, Joko Tarub could not believe that there were seven goddesses taking a bath in the spring. Then Joko Tarub was anxious to have a look what was going on.
“Oh my God. How beautiful the girls are! These young girls are very beautiful. I can not find such girls in my village”, said Joko Tarub. “
Joko Tarub turned left and right. He hoped that nobody knew about it. He went down the hill and came closer to the spring. He was bewildered what to do. Then he saw a red shawl at the bank of the spring. Using his bow, he took the goddess’ red shawl. He folded and hid it inside his clothes. Not long after that, th goddesses finished taking a bath. They flew again back to the heaven but a goddess who lost her red shawl. She went about to look for her red shawl. Frustrated, she stopped and took a rest crying. Looking at the scene, Joko Tarub came.
“Who are you?”, asked Joko Tarub.
“My name is Prince Nawangwulan. I’m looking for my red shawl. I can’t go back to the heaven because I lose my red shawl. You know this shawl is my supernatural power”,she answered crying.
“Don’t you know or perhaps you are the man who steals my red shawl?” asked Prince Nawangwulan.
“I don’t know your red shawl, Princes. What’s the red shawl for me”, replied Joko Tarub trying to hide his face that he had told a lie.
“So, what can I do for you?”,Joko Tarub offered a help.
“Well, let’s look for my red shawl. Mybe it is about here . If we can not find it, you must protect me”, Nawangwulan answered.
It was dark. They found nothing. Then they went home. Both Nawangwulan and JokoTarub said nothing. Joko felt bewildered what to do. He did not know how to serve and treat her. He did not know where she would sleep and what she wanted to eat.
A few months later Joko Tarub and Nawangwulan got married and had a child. It seemed that they were very happy.
Since that time, Joko Tarub was very diligent. He worked hard everyday. He went to the rice field everyday. The results were amazing. He could harvest the crops abundantly. He could pile up his harvests.
One day Nawangwulan wanted to cook rice. She just cook rice using a stem of rice. Joko Tarub was surprised. After a few minutes the stem of the rice became a bowl of rice.
One day, Nawangwulan wanted to the river to wash the dirty clothes. Before going to the river, she cook rice. She asked her husband not to open the cap of the pan on the fireplace. Her husband nodded.
Nawangwulan went to the river and Joko Tarub looked after their child. Joko cleaned the room and the yard. Finally, he felt tired and hungry. Without thinking too much, he went into the kitchen looking for rice. He opened the pan. He forgot Nawangwulan’s message. Suddenly Nawangwulan appeared.
“OK, you broken the rule. I have told you not to open the pan. Now we have to pound rice before cooking it. It mean that we haveto be more patient”, Nawangwulan explained.
Time went by. Nawangwulan wanted to check the stock of rice they had. To her amazement, she saw her red shawl on a pile of rice. She grabbed it spontaneously. Then she went out looking for Joko Tarub.
“ My husband, I have got my red shawl.I’m very sorry it’s time for me to leave you and be back to the heaven. Please take care our child”, Nawangwulan asked for her husband while saying goodbye.