Alkohol memiliki banyak efek merugikan bagi kesehatan termasuk pada
sistem reproduksi pria. Alkohol berpengaruh negatif pada sistem
reproduksi pria melebihi apa yang mungkin diperkirakan kebanyakan orang.
Efek alkohol pada sistem reproduksi mungkin cenderung diabaikan
mengingat alkohol lebih populer dikenal sebagai perusak fungsi hati.
Selain mempengaruhi fungsi hati, alkohol juga mengganggu fungsi
hipotalamus, kelenjar hipofisis anterior, dan testis, yang semuanya
menjadi bagian dari sistem reproduksi pria.
Alkohol, bila dikonsumsi dalam jumlah besar, menghancurkan sel-sel sehat
yang menghasilkan sperma, dan dengan demikian menyebabkan rendahnya
tingkat dorongan seksual atau libido. Dalam istilah kesehatan, penyakit
ini disebut sebagai ginekomastia.
Secara ilmiah, kualitas sperma ditentukan oleh morfologi. Sperma dengan
morfologi yang baik berarti memiliki densitas (populasi), ukuran, dan
bentuk yang tepat. Alkohol, ketika dikonsumsi berlebihan, membuat
morfologi sperma menjadi buruk yang berarti mengurangi densitas, serta
ukuran dan bentuk yang abnormal. Terlebih lagi, alkohol merusak fungsi
testis sehingga membuat sperma tidak cukup matang.
Kelebihan alkohol juga mengganggu produksi hormon di hipotalamus
sehingga memicu banyak masalah kesuburan. Berikut adalah daftar dari
semua efek berbahaya yang diakibatkan alkohol pada sistem reproduksi
pria.
1. Penyalahgunaan alkohol menyebabkan terganggunya produksi testosteron
dan menyebabkan menyusutnya atrofi testis yang berpotensi menyebabkan
infertilitas dan impotensi.
Banyak pengguna alkohol mengalami pengurangan jumlah rambut pada dada
dan wajah, pembesaran payudara, dan peningkatan berat badan.
2. Sperma berkualitas buruk akan membuat pecandu alkohol mengalami
kesulitan memiliki anak. Seperti sudah diulas sebelumnya, minum alkohol
menyebabkan turunnya jumlah dan kualitas sperma sehingga menyebabkan
masalah kesuburan.
3. Konsekuensi lain, alkohol mengurangi tingkat glutathione. Glutathione
merupakan senyawa yang melindungi membran dari peroksidasi lipid yang
memicu proses kerusakan testis.
Alkohol dikonversi menjadi asetaldehida oleh enzim dehidrogenase dalam
hati sehingga mengurangi tingkat glutathione yang berkontribusi pada
penurunan fungsi testis.
4. Alkohol menyebabkan penurunan libido atau gairah seksual pada pria
dan menghancurkan fungsi seksual tubuh. Penurunan hasrat seksual akibat
alkohol tidak hanya terjadi pada pria melainkan bisa pula dialami wanita
(oktomagazine)
Senin, 01 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar