Senin, 01 Oktober 2012

Alkohol Pengaruhi Kesehatan Reproduksi Pria

Share on :
Alkohol memiliki banyak efek merugikan bagi kesehatan termasuk pada sistem reproduksi pria. Alkohol berpengaruh negatif pada sistem reproduksi pria melebihi apa yang mungkin diperkirakan kebanyakan orang. Efek alkohol pada sistem reproduksi mungkin cenderung diabaikan mengingat alkohol lebih populer dikenal sebagai perusak fungsi hati.


Selain mempengaruhi fungsi hati, alkohol juga mengganggu fungsi hipotalamus, kelenjar hipofisis anterior, dan testis, yang semuanya menjadi bagian dari sistem reproduksi pria.

Alkohol, bila dikonsumsi dalam jumlah besar, menghancurkan sel-sel sehat yang menghasilkan sperma, dan dengan demikian menyebabkan rendahnya tingkat dorongan seksual atau libido. Dalam istilah kesehatan, penyakit ini disebut sebagai ginekomastia.

Secara ilmiah, kualitas sperma ditentukan oleh morfologi. Sperma dengan morfologi yang baik berarti memiliki densitas (populasi), ukuran, dan bentuk yang tepat. Alkohol, ketika dikonsumsi berlebihan, membuat morfologi sperma menjadi buruk yang berarti mengurangi densitas, serta ukuran dan bentuk yang abnormal. Terlebih lagi, alkohol merusak fungsi testis sehingga membuat sperma tidak cukup matang.


Kelebihan alkohol juga mengganggu produksi hormon di hipotalamus sehingga memicu banyak masalah kesuburan. Berikut adalah daftar dari semua efek berbahaya yang diakibatkan alkohol pada sistem reproduksi pria.

1. Penyalahgunaan alkohol menyebabkan terganggunya produksi testosteron dan menyebabkan menyusutnya atrofi testis yang berpotensi menyebabkan infertilitas dan impotensi.

Banyak pengguna alkohol mengalami pengurangan jumlah rambut pada dada dan wajah, pembesaran payudara, dan peningkatan berat badan.

2. Sperma berkualitas buruk akan membuat pecandu alkohol mengalami kesulitan memiliki anak. Seperti sudah diulas sebelumnya, minum alkohol menyebabkan turunnya jumlah dan kualitas sperma sehingga menyebabkan masalah kesuburan.

3. Konsekuensi lain, alkohol mengurangi tingkat glutathione. Glutathione merupakan senyawa yang melindungi membran dari peroksidasi lipid yang memicu proses kerusakan testis.

Alkohol dikonversi menjadi asetaldehida oleh enzim dehidrogenase dalam hati sehingga mengurangi tingkat glutathione yang berkontribusi pada penurunan fungsi testis.

4. Alkohol menyebabkan penurunan libido atau gairah seksual pada pria dan menghancurkan fungsi seksual tubuh. Penurunan hasrat seksual akibat alkohol tidak hanya terjadi pada pria melainkan bisa pula dialami wanita (oktomagazine)
 

0 komentar:

Posting Komentar